Langsung ke konten utama

Postingan

My Life Statement

sometime you don`t wanna do everything sometime you need to do something sometime you don`t need everything sometime you want everything sometime you wanna be alone sometime you hate to be alone sometime you hate people sometime you hate yourself because that hatred sometime you wanna hide yourself sometime you wanna show up that you`re doing fine sometime you smile happily sometime you hide darkness behind your smile sometime you`re pretending to be a winner sometime you`re looking down other people sometime you wanna live your life sometime you just wanna die sometime you feel empty sometime you feel full of happiness sometime you think that you`re a failure
Postingan terbaru

Tersenyum Lalu Tertawa

Ini adalah kehidupan kuliahku. Kuliah singkat yang sangat bermakna. Suka, duka, amarah berdatangan. Dan di sini aku bertemu dengan orang-orang baru yang mungkin tak akan kutemukan di tempat lain. Hanya dalam waktu kurang dari setahun, aku bisa mendapatkan teman-teman yang selalu membuat orang lain tersenyum dan berpikir "aku punya teman-teman gila di sini".  Kadang kami merasa kalau kami hanya sekumpulan orang bodoh yang hanya bisa tersenyum dan tertawa. Aku tahu mungkin ini hanyalah awal dari perjalanan hidup yang sebenarnya. Tapi aku berdoa agar kami bisa tetap bersama selamanya. Banyak senyuman yang mereka berikan kepadaku, dan mungkin kebaikanku kepada mereka tidak cukup untuk membalas jasa mereka kepadaku.   Mungkin menurut orang lain kami ini hanya sekelompok pengecut yang suka bergerombol membicarakan hal yang tidak penting. Tapi kami memang tidak menyangkal, karena ketidakpentingan itulah yang mengisi kebersamaan kami menjadi lebih berharga.

Derap Tanpamu

Tanpamu aku masih bisa menjalani hidup. Walau derap langkahku kerap terseok-seok. Tapi, suatu saat nanti pasti derap langkahku akan kembali normal, meskipun tidak sesempurna derap langkah sedia kala.  Untuk kembali berderap dengan normal tidak semudah yang orang lain perkirakan. Aku harus menggerakan kursi rodaku, lalu berjalan dengan tongkat penyangga, kemudian melangkah rapuh tanpa perlindungan. Itu tidak mudah. Tapi setidaknya aku masih tetap melangkah ke depan walaupun hanya sejengkal. Ke masa yang cerah meski harus melewati berjuta kelam.

Impian

Apakah kau tau perasaanku saat mencium aroma kayu dalam suatu ruangan bercahaya kuning keemasan yang di dalamnya terdapat banyak meja dan kursi?  Sangat berdebar! Rasanya seperti aku berada di tengah-tengah kafe idaman yang berada di ujung gang sebuah kota yang ramah. Tenang. Tentram. Nyaman. Dan aku membayangkan beberapa di antara kita ada di sana. Bercengkerama. Bercanda. Lalu tertawa. Di kafe idaman milik kita, para eksmud.

Kau Mengerti...

setelah berapa lama kau akan mengerti perbedaan tipis antara menggandeng tangan dan membelenggu jiwa. dan kau akan mengerti bahwa cinta bukan berarti bersandar dan teman bukan berarti aman. dan kau mulai mengerti bahwa ciuman bukanlah kontrak dan hadiah bukanlah janji. dan kau mulai menerima kekalahanmu sambil mengangkat kepala dan membuka mata dengan kelapangan seorang dewasa, bukan kesediahan seorang anak. dan kau belajar membangun semua jalanmu hari ini karena tanah hari esok sangat tidak pasti, sulit direncanakan. setelah berapa lama kau mengerti bahwa sinar mentari pun akan membakarmu kalau berlebihan. jadi, tanamilah kebunmu dan hiasilah jiwamu, jangan menunggu orang lain membawa bunga untukmu. dan kau mengerti bahwa kau bisa bertahan. bahwa kau sebenarnya kuat. dan kau sebenarnya berharga. -Veronica A. Shoffstall-

Story About Us

Hanya sedikit jika dilihat. Cerita kita hanya berawal dari ikatan tahta yang tak terduga. Berjalan dengan gelimang tangis dan decak tawa. Alunan langkah yang sama pun tak kita alami setiap gulir detik yang berjalan. Langkah kiri yang tertatih kerap membuat terperosok dalam pitam yang memanas... Kau tahu kenapa terlihat singkat? Karna seperti burung yang selalu ingin berlari ke ujung pantai. Kita tak pernah mau terjaring dalam kurungan adat oleh siapapun. Dan bagaimanapun. Karna inilah bahagia kita, derap lari langkah kita. Singkat tapi mendalam. Mengikat rajutan asa yang dulu tak pernah merasa untuk harus menyatu. Terpecah saat tatap pertama. Air muka lugu yang mencirikan kita dulu. Tapi... meski hanya singkat, semua amat berarti. Jalanan ini, sudut ruang bumi ini, suara senyum hati kita menyatu. Tapi, mungkin senja kian dekat. Matahari akan ragu berpijar dalam tawa kita. Kicauan burung canda itu akan sirna. Semua akan berganti dengan pijaran yang terpisah. Kembali pada peradua

puisi tentang teman

friendship is my life friendship flowing in my blood and vibrate in my pulse rhytmical together with my heartbeat friendship is togetherness hard like a stone and long like a wall of china although my self fall friendship always stay in my heart